Rabu 20 Jul 2016 09:00 WIB

Red: Sadly Rachman

PM Turki Menentang Balas Dendam

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perdana Menteri (PM) Turki Binali Yildirim mengatakan, "tidak boleh seorangpun memiliki perasaan ingin membalas dendam. Ini tidak bisa dibenarkan dalam sebuah negara yang diatur hukum,“ sementara ia juga menyerukan semangat persaudaraan menyusul usaha kudeta.

Meskipun menyerukan persatuan, Yildirim mengatakan ia akan memberantas gerakan Fethullah Gulen, ulama yang berbasis di AS yang diduga mendalangi usaha kudeta itu.

Sementara di Brussels, Senin, Menlu AS John Kerry mengatakan, ia mendukung usaha menyeret pelaku kudeta di Turki ke pengadilan, namun memperingatkan agar pemerintah tidak mengambil tindakan yang berlebihan dalam upaya memulihkan ketertiban di negara itu.

Yildirim mengatakan, ia telah menyerahkan sejumlah dokumen ke pemerintah Amerika dalam usaha meminta AS untuk mengekstradisi Gulen ke Turki. Kerry mengatakan, pemerintah AS memerlukan bukti-bukti sebelum mempertimbangkan pemulangan Gulen.