Selasa 17 Jun 2025 12:57 WIB
Red: Fian Firatmaja
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fenomena kemarau basah makin sering terjadi di Indonesia. Curah hujan tetap tinggi bahkan di bulan-bulan kering.
Secara klimatologis, kemarau di Indonesia berlangsung dari Mei hingga September, dengan curah hujan idealnya di bawah 50 milimeter per bulan. Tapi dalam kemarau basah, angkanya bisa tembus lebih dari 100 milimeter!
Menurut BMKG, kemarau basah bisa terjadi karena suhu laut yang tetap hangat, pengaruh La Niña dan Indian Ocean Dipole negatif, serta gelombang atmosfer seperti MJO. Perubahan iklim juga bikin atmosfer makin lembap dan tidak stabil.
Wilayah seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang biasanya punya musim kemarau kering, kini diguyur hujan berkepanjangan. Dampaknya? Tidak main-main. Pertanian terganggu, risiko gagal panen meningkat, hama makin sering muncul. Infrastruktur bisa rusak, banjir dan longsor pun mengintai. Bahkan kesehatan masyarakat ikut terdampak.
Videografer | Subhan Zainuri
Video Editor | Fian Firatmaja