Rabu 11 Feb 2015 17:23 WIB

Rep: Muthia Ramadani/ Red: Sadly Rachman

Bukan Seberapa Banyak Harta Kita, Melainkan Seberapa Banyak yang Kita Beri

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Seorang anak itu seperti spons yang menyerap segala sesuatu dari sudut pandang dan pemikiran mereka. Anak juga akan memperhatikan dan melakukan hal yang sama menyerupai orang tua mereka.

Orang tua membuat pengorbanan besar untuk anak-anak mereka. Orang tua menjadi teladan, tidak hanya melalui interaksi langsung dengan anak-anak, tetapi melalui contoh yang mereka terapkan dengan sikap dan perilaku mereka dalam keluarga dan di dunia luar.

Sering kali dalam hidup kita cenderung mengolok atau menganggap rendah hal-hal yang dilakukan orang lain. Video ini menunjukkan sebuah cerita sangat berarti.

Anak laki-laki dalam video ini tidak pernah menjadikan ayahnya sebagai sumber inspirasi. Dia selalu berpikir bahwa ayahnya seorang pecundang. Anak ini juga membenci kenyataan bahwa mereka bukan orang kaya.

Seiring waktu berlalu, anak laki-laki ini naik tingkat ke sekolah lebih tinggi, dan kemudian bekerja. Dia begitu sibuk dengan hidupnya, dan tak mau repot menyediakan waktu luang untuk ayahnya. Kemudia, ketika anak laki-laki itu kembali melihat ayahnya, dia baru mengetahui maksud dari keteladanan ayahnya selama ini. 

Dari video berdurasi tujuh menit 30 detik ini kita bisa belajar hal penting. Menjadi seorang yang kaya itu bukan berarti seberapa banyak harta yang kita punya, melainkan seberapa banyak kita mampu memberi untuk orang lain. 

 

Video Editor: Casilda Amilah