Kamis 14 Oct 2010 23:55 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Khutbah Jumat Berbahasa Inggris di Gedung Granadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ada yang berbeda bila Anda mengikuti shalat Jumat di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta.  Di gedung ini, khutbah shalat Jumat menggunakan pengantar bahasa Ingrris. Tradisi itu sudah terlaksana cukup lama bagi jamaah Badan Dakwah Islamiyah Granadi (BDI). BDI adalah badan yang mengurusi aktivitas keagamaan di gedung itu.

Asal-muasal penggunaan bahasa Inggris sebagai pengantar khutbah Jumat diawali banyaknya ekspatriat (orang asing) beragama Islam yang bekerja di kawasan Kuningan. Sebagian besar dari ekspatriat ini umumnya berbahasa Inggris dan belum mahir berbahasa Indonesia. Berangkat dari hal itu, Badan Dakwah Islamiyah Granadi --didukung oleh Komunitas Nahla-- mulai menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar khutbah semenjak tahun 1999.

Sekretaris Jenderal Nahla, Sultan Hamid, mengatakan penggunaan bahasa sangat penting dalam berdakwah. Menurut dia, shalat Jumat sebagai medium dakwah utama tentunya harus menggunakan bahasa yang tepat sasaran dan dimengerti sehingga diharapkan dakwah yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh jamaah.

Semenjak bahasa Inggris ditetapkan sebagai pengantar khutbah Jumat, para ekspatriat dan warga asing berbondong-bondong shalat Jumat di tempat ini. Tak hanya diserbu ekpatriat, karyawan dan warga lokal juga tak mau kalah meramaikan tempat ini.

Sayangnya, seiring perekonomian Indonesia yang sempat mengalami krisis, ekspatriat sedikit demi sedikit meninggalkan Indonesia. Akibatnya, suasana yang dahulu hangat karena berisikan jamaah dari berlatar belakang budaya, kini mulai berkurang. Walau demikian, Hamid optimis, tak lama lagi ekspatriat akan kembali datang dan meramaikan Badan Dakwah Islamiyah Granadi sejalan perkembangan ekonomi yang terjadi.

Di samping itu, boleh dibilang, jamaah yang shalat Jumat di tempat ini sebenarnya sangat dimanjakan. Ruangan berpenyejuk udara, deretan sajadah yang bersih, dan khutbah yang berkualitas menjadi buktinya. Selesai shalat Jumat, para jamaah bahkan dijamu dengan secangkir kopi atau teh dan camilan.