Rabu 07 Jul 2010 09:23 WIB

Red: glen

Taman Wisata Taurat di Lingkungan Masjid Al-Aqsha ?

REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS--Negara Zionis Israel kembali tertangkap basah memperluas lingkup penggalian mereka di daerah yang berlokasi tepat di belakang tembok selatan Masjid al-Aqsha. Kawasan ini dikenal dengan istana Umayyah dan merupakan bagian penting dari peninggalan bersejarah umat islam.

Dalam laporan yang dirilis Yayasan al Aqsha terungkap sejumlah bukti bahwa institusi Zionis sedang berencana untuk mengubah istana Umayyah menjadi taman wisata malam Taurat dengan program-program intensif di malam hari. Guna memperkuat bukti temuannya, Yayasan al Aqsha telah melakukan serangkaian kunjungan lapangan beberapa waktu terakhir untuk melihat perkembangan terbaru di area belakang dinding selatan Masjid al Aqsha, khususnya di area antara sudut tenggara Masjid Al Aqsha dan sudut bawah mihrab mushala al Kibali.

Dari pengamatan Yayasan al Aqsha nampak jelas bahwa Zionis memperluas lingkup penggalian di lokasi dimaksud. Di mana pekerjaan penggalian sedang dilakukan di sekitar sembilan lokasi yang tersebar, serta persiapan untuk pekerjaan penggalian lainnya. Israel menutupi area atas penggalian dengan plastik hitam yang menyembunyikan jalannya penggalian. Di saat yang sama Israel sedang melakukan penggalian lain di lapisan bawah tanah di lorong-lorong dan bidang melengkung.

Dalam laporannya, Yayasan al Aqsha juga mengungkap adanya aktivitas pembangunan yang luas dan membelah trotoar, diselingi menempatkan kerikil dan penuangan beton untuk lantai dan sisi trotoar. Yayasan al Aqsha menyatakan selama aktivitas pekerjaan konstruksi berlangsung, pihak Israel menghancurkan fitur-fitur peninggalan Islam, kemudian mendirikan bangunan dan trotoar yang baru yang benar-benar berbeda dari bangunan peninggalan yang asli, semua itu dibarengi dengan pengembangan area di antara keberadaan peninggalan di kawasan tersebut.

Temuan yang yang paling mencolok dalam aktivis pembangunan dan konstruksi yang dilakukan oleh penjajah Israel ada dua hal. Pertama, penjajah Israel menuangkan cetakan berbentuk persegi panjang dari beton yang ditempatkan di tengahnya potongan besi, cetakan ini biasanya untuk menyangga kolom raksasa untuk penerangan listrik. Sedangkan yang kedua adalah memperluas jaringan kekuatan jalur listrik dan komunikasi secara meluas dan entensif di seluruh kawasan, yang diperkuat oleh pengecoran cetakan beton besi.

Sebagai informasi, belakangan ini diketahui adanya konvoi wisatawan asing yang intens datang, selain kelompok-kelompok Yahudi di siang hari, dan yang lainnya di malam hari,  terdapat aktivitas lain seperti pelaksanaan pertemuan-pertemuan studi, upacara-upacaya dan peringatan agama Yahudi, terutama di daerah di belakang tembok selatan masjid al Aqsha, yang merupakan landasan yang diresmikan oleh mantan Perdana Menteri Zionis Ehud Barak pada tahun 1998 sebagai bagian dari rencana kuil yang mereka klaim.cr2/infopalestina