Selasa 06 Jul 2010 07:43 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Muslimah Hip Hop

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Islam merupakan agama yang tidak pernah mempersulit umatnya. Tak sedikit,  contoh yang menggambarkan betapa Islam mempermudah umatnya untuk berkreasi dan mengembangkan diri. Coba simak kisah dari Bronx, pinggiran kota New York, AS.

Bronx merupakan daerah kumuh di pinggiran New York yang identik dengan kawasan kullit hitam. Satu hal positif dari kawasan ini adalah perkembangan musik hip hop. Tak jarang, musisi hip hop yang sukses menembus industri musik AS berasal dari kawasan ini. Nah satu hal menarik lagi, dikawasan inilah hadir sosok muslimah yang begitu mencintai musik hip hop. Sosok itu bernama Christie Z-Pabon.

Semasa remaja, Christie memang penggemar musik hip hop kendati ia tercatat sebagai siswa sekolah katholik di Perrypolis, AS. Christie terinspirasi mendengarkan musik hip hop ketika ia mendengarkan lagu berjudul "Rapper Delight" yang dibawakan oleh Sugar Hill Gang.

Seiring dengan berjalannya waktu, Chrisite yang kemudian bersuamikan Jorge Pabon, menggelar rangkaian konser musik Hip Hop. Jorge Pabon yang lebih dikenal sebagai Master Fabel Pop merupakan musisi Hip Hop cukup berpengaruh.  Jorge pun mulai mengajari Christie tentang hip-hop dan prinsip-prinsip lebih mendalam musik tersebut sekaligus menjernihkan pemahaman yang di bawa Christie dari Perryopolis. Saat belajar itulah Christie mulai tertarik Islam ketika menemukan lirik hip-hop yang mengacu pada Allah dan Mekkah.

Christie memulai diskusi mendalam tentang Islam dengan Jorge yang sedari awal adalah Muslim. Ia pun membuat lompatan besar dengan menghapus stereotip yang ia usung selama ini. Pada tahun 1997, yang berarti setahun setelah pindah ke New York, Christie pun beralih memeluk Islam, tak lama usai mereka memutuskan menikah.

Dengan jilbab putih panjang menutupi kepala dan jubah berbunga-bunga yang menutupi tubuhnya, Christie menjadi figur mencolok ditengah Tools of War.  Kini, setiap saat ia hampir selalu menggunakan jilbab atau kerudung.

Christie mengakui dirinya dilahirkan dalam keluarga yang ia sebut "sangat Katholik" dan belajar di sekolah Katholik mulai tingkat dasar hingga kuliah di perguruan tinggi. Namun ia berkata menerima Islam telah memenuhi kebutuhannya dalam cara baru yang berbeda. Ia pun memiliki harapan besar mampu mengenalkan generasi muda baru terhadap musik kecintaanya dan menciptakan pertunjukan aman bagi lingkungan tempat tinggalnya. Meski begitu ia berusaha merendah dan mengatakan motivasinya sangat sederhana.

 

Courtesy by YouTube, VOA