Jumat 23 Apr 2010 22:38 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Seni Budaya Islam, Mulai akan Punah?

Seperti jenis kesenian lain yang tengah terancam punah, hilangnya tari zapin tinggal menunggu waktu. Segala usaha untuk melestarikan Tari Zapin genjar dilakukan. Tercatat, Pemprov diberbagai daerah menjadi pihak yang begitu sibuk menghadirkan ragam acara untuk mengembangkan dan melestarikan budaya asli timur tengah ini.

Tari Zafin merupakan seni tari yang berasal dari Hadramaut, Yaman. Kesenian ini telah berkembang di Indonesia sejak abad ke-18, ketika para imigran Arab berdatangan ke Indonesia. Zafin dalam bahasa Arab berasal dari kata zaf (tari) dan fin (berpasangan).

Tari Zafin memang dilakukan berpasangan, dua sampai tiga orang, bahkan lebih. Para imigran Arab Hadramaut ketika datang ke Indonesia, sambil memainkan gambus membawakan tarian ini saat mereka berkumpul. Karena para imigran ini datang dari berbagai daerah, tari Zafin juga dikenal di hampir semua provinsi di Nusantara. Terutama di daerah-daerah yang memegang teguh tradisi Islam.

Para penari menggerakkan tubuh dan anggota badannya dengan iringan alat musik gambus, perkusi, dan marwas. Meskipun mengandalkan kelincahan kaki, anggota tubuh penari tak boleh diangkat terlalu tinggi. Makna gerakan itu sebagai tanda penghormatan terhadap para penonton. Zafin merupakan tarian yang tak sekedar menggerakkan anggota tubuh tetapi dibalik gerakan mengandung makna filosofis.

Pada tarian Zapin terdapat nama gerakannya, diantaranya siku keluang, alif sembah, anak ayam patah. kembang tak jadi, dan pecah delapan.Langkahnya yang menghindari gerakan mundur, seperti menyiratkan tentang  bagaimana kehidupan harus terus maju.

Berangkat dari filosofisnya, tarian Zafin menjadi bagian dari dakwah islam di nusantara pada abad silam. Perubahan mendasar dari awal kedatangan tarian ini tidak mempengaruhi makna gerakan tarian ini.

Terkait

Terpopuler