Rabu 03 Aug 2016 18:30 WIB
Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar meminta Presiden Joko Widodo untuk berani tampil dan bicara di depan publik terkait informasi Freddy Budiman. Dalam kesaksian, Freddy mengaku dibantu oleh aparat penegak hukum untuk melancarkan bisnisnya dalam perdagangan narkoba di Indonesia.
Haris mengaku sebelum Freddy dieksekusi mati, dirinya sempat melaporkan informasi yang didapatkan kepada juru bicara Presiden, Johan Budi. Namun, Haris sangat menyayangkan tidak adanya kejelasan dan reaksi dari istana perihal informasi tersebut.
Haris pun sangat menyayangkan tindakan aparat hukum yang sangat reaksional untuk melaporkan dirinya dalam kasus pencemaran nama baik ke Bareskrim Polri. Padahal, ia sangat yakin bila masyarakat bangsa Indonesia dapat berdialog dan bersama mencari solusi dalam pemberantasan narkoba.
Haris menegaskan dirinya telah menyiapkan tim kuasa hukum untuk menghadapi laporan atas dirinya itu. Haris juga mengaku tim kuasa hukumnya telah mengumpulkan bukti untuk mengungkap adanya praktek kejahatan jual beli narkoba yang melibatkan penegak hukum.
Videografer: Wisnu Aji Prasetiyo
Video Editor: Fian Firatmaja