Selasa 09 Feb 2016 22:56 WIB
Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PM Kanada Justin Trudeau hari Senin (8/2) mengumumkan akan mengakhiri serangan udara terhadap kelompok ISIS di Suriah dan Irak tanggal 22 Februari mendatang. Ia mengatakan "orang yang diteror ISIS setiap hari tidak menginginkan pembalasan dari kami, yang mereka butuhkan adalah bantuan kita."
Dilansir VOA Indonesia, Justin Trudeau juga mengumumkan pemerintahnya akan memperluas upaya untuk melatih pasukan lokal dan membangun kembali daerah yang dikoyak perang. Jumlah personil militer Kanada di kawasan itu akan ditambah, dari 650 orang menjadi 830 orang. Sumbangan Kanada pada misi melawan ISIS telah diperpanjang hingga akhir Maret 2017.
Amerika telah meminta anggota-anggota koalisi untuk meningkatkan kontribusi militer mereka di Irak dan Suriah melawang kelompok ISIS. Namun Trudeau berjanji Kanada akan menarik mundur pesawat-pesawat jetnya, yang agaknya berhasil dalam menudukung kampanye pemilihannya baru-baru ini.
Kanada akan terus membiarkan dua pesawat mata-mata dan pesawat pengisi bahan bakar di kawasan itu, dan melipatgandakan jumlah tentara yang melatih pasukan Kurdi di bagian utara Irak dari 69 personil menjadi 200 personil.
Trudeau mengatakan secara keseluruhan pemerintahnya akan menghabiskan lebih dari 1,15 miliar dolar selama tiga tahun mendatang dalam misi yang mencakup keamanan, stabilisasi, bantuan pembangunan dan kemanusiaan.
Video Editor: Casilda Amilah