Senin 18 Jan 2016 16:23 WIB
Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks saham di Arab Saudi turun 4.5 persen ke tingkat terendah sejak Maret 2011, sementara indeks saham Iran meningkat 0,9 persen, menambah lagi kenaikan 2,1 persen yang dicapai pada Sabtu.
Dilansir VOA Indonesia, Iran yang mempunyai sekitar 10 persen cadangan minyak dunia sudah bersiap-siap meningkatkan ekspor minyaknya. Sebelumnya, Badan Nuklir PBB mengatakan Iran telah mematuhi persyaratan perjanjian nuklir internasional untuk menghentikan program nuklirnya. Ini semakin mengancam turunnya harga minyak yang sudah merugikan negara-negara Timur Tengah yang pendapatannya bergantung pada minyak.
Pada Ahad, Amir Hossein Zamaninia, wakil menteri perminyakan Iran untuk perdagangan dan hubungan internasional, mengatakan Iran akan segera meningkatkan pengiriman minyaknya dengan 500 ribu barel per hari dan menambah setengah juta barel lagi dalam beberapa bulan mendatang.
Keprihatinan bahwa Iran akan menambah pasokan minyak membuat indeks minyak mentah Brent, yang menjadi patokan lebih dari separuh harga minyak dunia merosot ke tingkat terendah dalam 12 tahun, dan ikut menyebabkan merosotnya saham global.
Video Editor: Casilda Amilah