Kamis 08 Jan 2015 02:31 WIB
Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Diperkirakan 12 orang tewas di Paris akibat serangan terhadap kantor koran mingguan Charlie Hebdo, Rabu (7/1).
Para pejabat Prancis mengatakan, sedikitnya tiga orang bersenjata melepaskan tembakan di kantor itu. Para tersangka penembak masih buron.
Direktur media Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, dan sedikitnya tiga kartunis tewas saat melakukan rapat redaksi. Dua polisi juga dilaporkan tewas.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, insiden itu merupakan serangan teroris, dan Prancis telah meningkatkan kesiagaan teror di Paris ke tingkat tertinggi.
Melalui akun twitternya, Hollande membela media tersebut dengan mengatakan, tidak ada tindakan biadab yang akan memadamkan kebebasan pers. Charlie Hebdo, Rabu, melalui media sosial menampilkan kartun yang menggambarkan Pemimpin kelompok Negara Islam (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Amerika Barack Obama menyatakan ikut berbelasungkawa atas jatuhnya korban dalam insiden itu. Ia mengatakan, Prancis adalah sekutu terlama Amerika, dan telah saling bahu membahu dengan Amerika dalam memerangi teroris.
Ribuan orang melalui Facebook dan Twitter – mendukung media itu dan publikasi kartun tersebut, dengan mengatakan bahwa kebebasan berekspresi harus dibela.