Selasa 28 Jan 2014 19:35 WIB

Rep: Fian Firatmaja/ Red: Agung Sasongko

Republika Bantu Korban Banjir Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Guna menyampaikan amanat para pembacanya, Republika pun menyalurkan donasi dari pembacanya untuk para korban banjir. Pemimpin redaksi (pemred) Republika, Nasihin Masha, langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada warga Bukit Duri di Masjid Attaqwa Attahiriyah, Senin (27/1). Total bantuan yang diberikan mencapai 150 juta rupiah.

"Pembaca memberi sumbangan melalui Republika, kami menyalurkannya. Kami memilih Masjid Attahiriyah karena pada saat ini pengungsi masih banyak sekali, dan mereka juga tidak melakukan perhimpunan dana secara terbuka. Mereka juga membuka posko-posko. Disini pengungsi sangat banyak, saat puncak 3400 sekarang masih 2000an dari masyarakat sekitar sehingga butuh dana yang besar," papar Nasihin.

Dalam peninjauannya, Nasihin menilai sudah banyak bantuan yang diberikan. Namun, ada beberapa hal yang kurang. Kekurangan ini yang perlu diperhatikan pemerintah dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

"Bantuan makan, selimut, tikar dan kebutuhan lainnya banyak sekali.  Yang diperlukan adalah peran pemerintah dan BPNB terutama tentang insfrakturnya seperti mck. Bayangkan ada 3000 orang di penampungan dengan mck ya sesuai masjid ini saja, pemerintah harus segera memberi bantuan, seperti mck berjalan, kedua air bersih," jelasnya

"Ketiga sampah, sampah terkumpul dengan banyak sekali, pemerintah harus rutin mengambil sampah, keempat sanitasi, tentang kebersihan, jumlah yang banyak ini harus dijaga kesehatannya, menurut saya disitulah peran BNPB dan pemerintah yang diluar jangkauan masyarakat, tenaga mereka akan siap, sumbangan pun sangat banyak. Tapi hal yg tadi seperti mck, air bersih, kebersihan dan sanitasi jadi tugas dari BNP. Saya lihat disini kurang. Pemerintah atau BNPB harus berkordinasi dengan swadaya masyarakat," tambahnya.

Nasihin juga mengharapkan pemerintah, BNPB dan masyarakat harus melakukan kordinasi. Menurutnya, sejauh ini kordinasi tersebut sangat kurang.

Videografer : Fian Firatmaja