Rabu 10 Jul 2013 12:39 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Inilah Saat Pengambilan Sumpah Pejabat Australia dengan Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA--Terpilihnya Ed Husic sebagai sekretaris parlemen untuk pemerintahan PM Kevin Rudd tak begitu mulus diterima masyarakat Australia, utamanya kubu konservatif.

Penolakannya mungkin sepele tapi sensitif, yakni ketidaksiapan masyarakat melihat pejabat negara diambil sumpah dengan menggunakan Alquran.

Itulah drama yang terjadi ketika Husic, yang keturunan Bosnia diambil sumpahnya oleh perwakilan Kerajaan Inggris, Gubernur Jenderal Quentin Bryce. Menanggapi penolakan itu, Husic pun bersikap bijak.

Kepada The Telegraph, Husic mengatakan tidak mungkin baginya sebagai seorang Muslim diambil sumpahnya dengan Alkitab. Ia memaklumi jika ada pandangan berbeda dengan statusnya itu.

Kalangan yang menolak Husic menyerangnya melalui opini di Jejaring sosial, Facebook. Mereka yang menolak mengatakan apa yang dilakoni Husic merupakan sejarah terburuk ketika seorang pejabat Australia bersumpah dengan Alquran.

Secara terpisah, tokoh oposisi Australia, Tony Abbott menilai masyarakat Australia harus menghormati keyakinan Husic.

Husic, terpilih menduduki jabatan itu setelah pemerintahan PM Julia Gillar berakhir. Terpilihnya Husic, membuatnya menjadi Muslim pertama yang menduduki jabatan itu.