Selasa 09 Jul 2013 16:19 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Pesepak Bola Muslim Eropa, Ingin Cetak Gol Walau Berpuasa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pesepak bola Muslim yang berlaga di liga Eropa begitu gembira dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Sayang, kegembiraan itu tidak dirasakan manajer atapun agen pemain yang bersangkutan.

Situasi ini memang menjadi dilema. Namun, keyakinan teguh mereka menggiring mereka pada satu keyakinan, Ramadhan bukanlah halangan dalam karir sepakbola.

Kepada BBC Sport, gelandang Arsenal Abou Diaby mengatakan Ramadhan merupakan momen spesial bagi dirinya. Sejauh ini, klub yang dibelanya bekerja keras untuk mengakomodasi hal itu.

Pemain Muslim lainnya, Demba Ba, mengaku masih bermasalah dengan manajernya soal Ramadhan. Berulang kali ia meyakinkan manajernya itu bahwa ia akan tetap berpuasa selama Ramadhan kendati kompetisi Premier League telah dimulai.

Selain masalah Ramadhan, mereka juga menghadapi dilema yang tak kalah pelik. Mereka dihadapkan satu masalah berupa pemasangan logo sponsor yang berseberangan dengan keyakinannya. Itulah yang dihalami Kiper Wigan, Ali Al-Habsi.  Kendati ia tidak berkenan dengan apa yang melekat pada kostum yang dikenakannya, ia mencoba bersikap profesional. Yang terpenting baginya, ia tidak seperti apa yang melekat kostum yang dikenakannya.

Sejak dekade 2000-an, semakin banyak pesepakbola Muslim yang dikenal publik sepakbola dunia. Kesantunan berprilaku dan keapikan saat bermain menjadi kunci diterimanya pesepakbola Muslim.

Kehadiran mereka menjadi warna baru dalam olahraga yang digemari miliaran orang di dunia ini. Para pemain Muslim ini selanjutnya memperomosikan Islam dan Muslim dengan cara mereka sendiri.