Selasa 13 Sep 2011 18:53 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Tradisi Budaya, Efektif Menghindari Segala Bentuk Provokasi Pecah Belah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bentrokan antar kelompok yang terjadi di Ambon, menandakan masyarakat Maluku masih rawan terprovokasi pihak tidak bertanggung jawab. Untuk itu, perlu ada semacam dialog dan komunikasi antar warga dalam bentuk sederhana seperti perayaan tradisi atau apapun.
Demikian diungkap Ketua MUI, Yunahar Ilyas kepada republika.co.id, Selasa (13/9).

Yunahar mengatakan tidak hanya masyarakat Maluku, seluruh bangsa Indonesia juga rawan terprovokasi dengan persoalan sepele. Itu disebabkan, masyarakat Indonesia mengabaikan kebersamaan melalu sebuah tradisi budaya. Tradisi itu bermacam-macam dan tidak memandang latar belakang Agama.

Ke depan, Yunahar menyarankan agar tradisi budaya dalam masyarakat di seluruh nusantara digeliatkan kembali. Sebab, nenek moyang membuat tradisi itu guna menlanggengkan kebersamaan dan keterikatan masyarakat.

Seperti diberitakan sebelumnya, kota Ambon kembali memanas lantaran bentrokan dua kelompok akibat provokasi pihak tak bertanggung jawab. Dilaporkan sejumlah warga luka dan tewas akibat bentrokan itu. Aparat keamanan sendiri telah berjaga guna menghindari bentrokan lebih lanjut.

 

Courtesy of Youtube

Photo by ANTARA