Selasa 24 May 2011 17:44 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Curhat dari pasar Jembatan Hitam Jatinegara

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta--Seperti biasa, Jakarta pagi hari, tengah ramai dipenuhi kendaraan dan lalu lalang warga Jakarta yang tengah beraktivitas. Kondisi itu umum terjadi termasuk seperti yang dialami pasar Jembatan Hitam yang berlokasi di Jalan Jatinegara Timur I,  Jakarta Timur. Pasar ini boleh dibilang sangat istimewa mengingat komoditas yang dijajakan merupakan barang-barang bekas alias barang seken mulai dari kaset analog hingga kipas angin. Dahulu orang mengenal kawasan Jenderal Urip, Jatinegara, Jakarta Timur merupakan gudangnya barang bekas. Namun, kejayaan Jenderal Urip sedikit goyah semenjak Pemerintah Walikota Madya Jakarta Timur lakukan program "bersih-bersih" beberapa tahun silam. Kini, posisi kawasan Jenderal Urip digantikan Jembatan Hitam.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat yang bernama Soleh Haris, Warga RT. 07/RW. 02, Kelurahan Rawabunga, Jakarta Timur, mengatakan pasar Jembatan Hitam diwaktu lampau belumlah seramai sekarang. Sekitar medio tahun 2004 semenjak Aksi bersih-bersih Pemkot Jakarta Timur di kawasan Jenderal Urip membuat pasar menjadi ramai. Menurutnya, jalan yang ada menyisir di pinggiran kali dari jalan raya bogor,Jakarta Timur hingga penginapan Rio yang berada di jalan Jatinegara Timur I belumlah seperti sekarang. Kemudian pembangunan yang berlangsung tahun 1990-an mengaspalkan jalanan itu sehingga mampu memuat kendaraan roda empat. Efek pembangunan kemudian muncullah warga pendatang yang kemudian mendirikan bangunan di bantaran kali. Lantas mereka berdagang, hanya saja masih sedikit orang. Setelah penertiban kawasan jenderal Urip, kemudian mulailah mereka membuka dagangan di kawasan Jembatan Hitam.

Sholeh menuturkan asal muasal nama  jembatan Hitam berawal dari warba air kali yang mengalir berwarna hitam kemudian dibangun jembatan yang menghubungkan wilayah kelurahan Rawa Bunga dengan Kelurahan Bali Mester, Jakarta Timur.Memang tidak seperti pasar loak lain di Jakarta, Pasar loak Jembatan Item baru dikenal sekitar tahun 2000. Hal itu diakui,oleh ketua Rw. 02 kelurahan Rawabunga, Jakarta Timur, Irwan Yaesmita, semenjak kawasan tersebut menjadi ramai ketika pedagang kawasan Jenderal urip pindah.