Selasa 18 Jan 2011 04:00 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Kondisi Tahanan Wanita Palestina di Israel Memprihatinkan

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM--

Yayasan Perlindungan Tahanan “Yusuf ash Shidiq” dalam laporan yang dikeluarkan hari ini, Senin (10/1), menyebutkan bahwa para tahanan wanita Palestina harus menanggung kenaikan harga yang fantastis di kantin penjara Israel dan mereka dipaksa harus membeli dari sana, terutama pakaian dan sepatu.

Laporan ini mengingatkan bahwa memungkinkan bagi keluarga tahanan untuk membawakan sepatu ke dalam penjara. Namun hal itu dilarang dan para tahanan wanita dipaksa untuk membelinya di kantin penjara yang harganya mencapai 80 dolar. Selain itu kantin tahanan juga tidak memiliki banyak barang yang dibutuhkan para wanita, namun pihak penjara tetap menolak kiriman dari keluarga.

Belakangan pihak penjara juga membatasi jumlah pakaian yang masuk ke penjara. Mereka melarang celana masuk ke penjara wanita. Laporan ini menyebutkan bahwa para tahanan wanita, khususnya di penjara Damon, mengalami kekurangan air minum, selain baunya juga tidak enak dan warnanya tidak alami.

Hal ini juga memaksa para tahanan membeli air sehat dari Kantin penjara dan yang harga sangat mahal dan berlipat. Para tahanan wanita di penjara Damon dan Sharon menyerukan kepada Palang Merah untuk membantu mereka karena terjadi kelambatan dari mengirim dan menerima surat hingga 3 bulan.

Di penjara Sharon para tahanan wanita mengalami gangguan banyaknya seranggga dan tikus yang merusak pakaian mereka. Pihak penjara Israel juga menolak menghadirkan dokter untuk mengobati para tahanan wanita yang sakit dan sengaja membiarkan kondisi mereka memburuk. Hal ini semakin menambah penderitaan para tahanan wanita Palestina, terlebih mereka yang menderita penyakit permanen dan kronis.
Courtesy of Youtube