Selasa 11 Jan 2011 06:37 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Imam Besar Al-Azhar mengkritik pernyataan Paus yang mengatakan seruannya agar pemimpin dunia untuk membela umat Nasrani di Mesir. Menurut Imam Besar Al-Azhar, apa yang dilakukan Paus merupakan bentuk intervensi yang tidak patut terhadap urusan dalam negeri Mesir.
Seperti dilaporkan kantor berita resmi MENA, Ahad lalu, Ahmed Al-Thayeb, Imam Besar Al-Azhar, menyatakan bentuk campur tangan Paus tidak dibenarkan. Dia tidak setuju dengan pandangan Paus dengan alasan pemimpin umat Khatolik sedunia itu seharusnya memberikan solusi bukan pernyataan yang memicu ketegangan.
Tayeb secara terang-terangan juga mengutuk pemboman gereja Malam Tahun Baru yang menelan korban 21 jiwa. Dia bahkan mengatakan Al-Azhar, lembaga pendidikan Islam tertua, akan membentuk komite bersama dengan Gereja Koptik untuk menyelesaikan perselisihan antarmasyarakat. Tayeb menyatakan segera berdiskusi dengan kepala Gereja Koptik Mesir, Paus Shenouda III, di Katedral St Mark, Kairo.
Seperti diberitakan, dalam misa Tahun Baru di Vatikan, Paus Benediktus XVI mengeluarkan seruannya untuk "keterlibatan konkret dan konstan dari pemimpin bangsa" dalam melindungi orang Kristen di Timur Tengah. Paus kemudian menyebutnya sebagai "misi yang sulit.
Courtesy of Youtube