Rabu 15 Dec 2010 06:34 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Rencana Israel menyerang Hizbullah, faksi Syiah Lebanon Selatan dukungan Teheran dan Damaskus bukanlah isapan jempol belaka.
Bocoran kawat rahasia kedutaan besar AS di Damaskus yang dipublikasikan Wikileaks menyebutkan Disebutkan dalam bocoran itu, dukungan Suriah terhadap Hizbullah berupa pasokan persenjataan roket dan misil dapat mengubah skenario tahun 2006. Maksudnya, Israel berencana memborbardir ulang Hezbollah dengan kekuatan militer yang besar.
Disamping itu, Kedutaan Besar AS di Damaskus juga melaporkan bahwa Hizbullah juga didukung Iran melalui pasokan senjata yang didistribusikan di Suriah. Kawat rahasia itu juga mengungkap jika roket mendarat telak di pemukiman Israel maka serangan besar-besaran akan dilancarkan Israel. Disamping itu, pesan rahasia bersandi Damarche yang dikirimkan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton dan dibocorkan Wikileaks secara tegas meminta Suriah menghentikan pasokan senjata dan tidak menjalin hubungan yang lebih mesra dengan Teheran.
Meski ditekan, Pemerintah Suriah menolak permintaan Washington. Suriah malahan menekan Washington untuk meminta Israel mengembalikan Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel tahun 1974. Suriah secara terang-terangan juga menolak segala bentuk resolusi termasuk yang berkaitan dengan faksi Hizbullah di Lebanon Selatan. Bagi AS, tekanan Suriah tentu menjadi ancaman mengingat Suriah bisa menjadi ancaman serius Israel.
Courtesy of Youtube