Sabtu 03 Jul 2010 01:34 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Generasi Qur’ani Untuk Al-Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dibawah tekanan dan penderitaan yang disebabkan Israel, 12 ribu penghafal al-Quran di Jalur Gaza berhasil menyelesaikan tahap akhir pemantapan selama 60 hari berturut-turut. Mereka tersebar pada ratusan pusat penghafal tahfidz Al-Qur’an di Gaza. Termasuk kamp-kamp pengungsian yang dijadikan halaqah-halaqah hifdzil Qur’an.

Dibawah pembiayaan Pemerintah Palestina pimpinan Islam Haneya dan pengawasan departemen waqaf dan urusan Agama Palestina, mereka menamakan halaqah-halaqah tersebut “Generasi Qur’ani Untuk Al-Aqsha”. Halaqah-halaqah ini mendapat sambutan luar biasa dari warga. Mereka berlomba-lomba mendaftarkan anak-anaknya pada halaqah tersebut, hingga banyak diantara para perserta yang ditolak, karena tempatnya sudah tak menampung lagi.

Seperti dilansir dari info Palestina, Dr. Thalib Abu Syaer, menteri waqaf dan urusan agama Palestina sedang berupaya mewisuda sejumlah penghafal Alqur’an, setelah beberapa tahun terakhir sukses melahirkan penghafal-penghafal Quran cilik. Dalam wawancaranya dengan pusat info Palestina, menteri waqaf mengatakan, ada sekitar 870 penghafal Alqur’an yang tersebar di 272 pusat tahfidz Alqur’an di Jalur Gaza (Rafah, Khanyunis, Gaza Tengah, Gaza, Gaza Utara).  Ia mengisyaratkan, pihaknya tengah mempersiapkan perhelatan akbar dan spektakuler untuk memberikan penghargaan kepada para penghafal Al-Qur’an.

Di sisi lain, Dr. Abdullah Abu Jarbu deputi departemen waqaf mengatakan, proyek hifdzil Alqur’an yang dilakukan departemen waqaf ini bertujuan secara langsung mencetak para penghafal Alqur’an, disamping meningkatkan bacaan dan mereka, melalui penghafalan Alqur’an. Mereka juga dipersiapkan untuk mengikuti kamp musabaqah tilawatil alqur’an regional dan internasional yang dapat mengangkat derajat Palestina di dunia internasional.

 

Stock by YouTube, Reuters