Senin 07 Jun 2010 23:31 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dua puluh enam organisasi dan relawan kemanusian bersatu dan membentuk satu wadah yang diberinama Aliansi Masyarakat Indonesia untuk Palestina. Aliansi dideklarasikan bersamaan dengan pelaksanaan Munajat Solidaritas Persaudaraan yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta, akhir pekan lalu. Berdirinya aliansi tersebut dimaksudkan untuk menggalang kerja sama dan persatuan yang erat dalam memberikan bantuan terhadap bangsa Palestina.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengatakan berdirinya aliansi bertujuan untuk menciptakan efisiensi kordinasi dalam usaha memberikan bantuan terhadap Palestina. Ia mengharapkan keberadaan aliansi mampu memberikan bantuan secara maksimal tanpa terkendala apapun termasuk blokade yang dilakukan pihak Israel.
Usai dideklarasikan, aliansi ini kemudian memberikan pernyataan sikap bersama yang intinya mengutuk kerasan serangan biadab israel terhadap ratusan relawan kemanusiaan yang berada dalam kapal Mavi Marmara dan menyerukan kepada seluruh pemimpin negara-negara di dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil tindakan keras terhadap rezim Israel.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, ratusan umat Islam dari berbagai golongan seperti tokoh nasional dan budayawan hadir bermunajat bersama di Masjid Istiqlal. Munajat bersama itu bertujuan mengajak ummat islam seluruh Indonesia menyatukan hati, memohon kepada Allah SWT untuk keselamatan negeri Palestina dan negeri islam lainnya. Munajat Solidaritas Persaudaraan ini juga kami himbau untuk dilakukan secara serempak di berbagai masjid lainnya di seluruh Indonesia.
Munajat Solidaritas Persaudaraan sendiri diawali dengan Shalat Ghaib bagi para syuhada yang gugur dalam misi Freedom Flotilla. Dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Nata, refleksi kemanusiaan yang disampaikan oleh Ahyudin, Presiden ACT dan Budayawan Taufik Ismail.