REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memamerkan senjata paling kuat dari militer nuklirnya, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) baru, yang kemungkinan sedang dipersiapkan untuk diuji dalam beberapa pekan mendatang.

Dilansir dari AP, parade yang dimulai pada Jumat malam di tengah hujan itu digelar untuk memperingati 80 tahun berdirinya Partai Buruh Korea, partai yang berkuasa. Acara tersebut menyoroti posisi diplomatik Kim yang kian menguat serta tekadnya yang tak henti-henti untuk membangun persenjataan yang mampu menargetkan daratan utama Amerika Serikat dan para rivalnya di Asia.

Menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Sabtu 11 Oktober 2025, parade tersebut menampilkan sebuah ICBM baru yang belum pernah diuji, Hwasong-20, yang digambarkan sebagai “sistem senjata strategis nuklir paling kuat di negara itu.”

Dalam pidatonya di parade tersebut, Kim mengatakan, militernya harus terus tumbuh menjadi kekuatan tak terkalahkan yang mampu menghancurkan segala ancaman. Namun, ia tidak secara langsung menyebut Amerika Serikat atau Korea Selatan.

KCNA melaporkan, barisan tentara yang berbaris dalam parade tersebut mencakup unit operasi luar negeri tak terkalahkan yang sepenuhnya menunjukkan semangat rakyat Korea. Parade tersebut juga menjadi ajang penampilan perdana Hwasong-20 berukuran besar yang dipasang di atas truk peluncur berporos 11 roda.

Keberadaan rudal baru ini pertama kali terungkap dalam beberapa pekan terakhir, setelah Korea Utara menguji mesin roket berbahan bakar padat baru yang disebut akan digunakan untuk ICBM masa depan.

Media pemerintah Korut melaporkan, mesin tersebut, yang dibuat dari serat karbon, memiliki daya dorong lebih kuat dibandingkan model sebelumnya.