Rabu 01 Oct 2025 19:30 WIB
Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan 20 ribu lulusan perguruan tinggi bisa mengikuti program magang yang mulai dibuka Oktober ini. Skema baru ini berbeda dengan sebelumnya karena menyasar fresh graduate, bukan mahasiswa aktif.
“Program magang ini memang arahan dari Pak Presiden. Kita menargetkan mereka yang lulus dalam satu tahun terakhir,” kata Menteri Ketenagakerjaan Yassierli di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Program magang dibatasi maksimal enam bulan. Pendaftaran dilakukan melalui platform Ayo Magangdi sistem Siap Kerja. Perusahaan dengan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang terdaftar di WLKP bisa mulai mengunggah kebutuhan magang hingga 7 Oktober.
Calon peserta dapat mendaftar pada 7–13 Oktober dengan memilih posisi sesuai minat. Data sudah terintegrasi dengan Kementerian Dikti sehingga tidak perlu syarat tambahan.
“Cukup mencocokkan saat registrasi, nanti ada sertifikat magang setelah selesai,” ucap Yassierli.
Adapun upah yang diterima peserta mengacu pada upah minimum kabupaten/kota masing-masing. Program ini akan dibagi proporsional ke setiap provinsi sesuai jumlah lulusan.
Naskah & Video : Dian Fath Risalah