REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi saat ini. Deklarasi itu juga disampaikan bersama sejumlah tokoh lintas agama. Wakil Ketua Umum MUI, Marsudi Suhud menyatakan dalam konteks menyampaikan kritik memang dianjurkan dalam agama. Namun, kritik yang disampaikan harus dengan kesabaran. Ia mengutip satu kaidah fikih yakni dar'ul mafasid muqaddamun ala jalbil mashalih yang artinya jika ingin melakukan sesuatu harus dipertimbangkan resikonya. Deklarasi yang disampaikan dengan tokoh lintas agama adalah

1. Majelis Ulama Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa maupun luka pada peristiwa belakangan ini.
2. Majelis Ulama Indonesia meminta masyarakat bijak dalam menyebarkan informasi di social media.
3. Majelis Ulama Indonesia ingatkan masyarakat tentang bahaya benturan, adu domba antar agama, suku, golong dan apparat keamanan.
4. Majelis Ulama Indonesia meminta aspirasi dan pendapat harus disampaikan dalam bingkai kebenaran, kasih sayang dan keadilan.
5. Menolak segala bentuk kekerasan, anarkisme dan perusakan fasilitas umum dan kekerasan yang mencederai ajaran agama.
6. Mengajak apparat bertindah adil dan bijaksana bersama pemimpin eksekutif, legislatif dan yudikatif.
7. Mendesak aparat penegak hukum bertindak professional, transparan dan mengedepankan dialog dalam mediasi.
8. Mengajak seluruh umat beragama untuk memperkokoh persatuan, toleransi dan solidaritas.
9. Tokoh lintas agama mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.

• Naskah & Video : Havid Al Vizki
• Video Editor      : Havid Al Vizki