Selasa 02 Sep 2025 10:41 WIB
Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Keamanan Kampus Unpad Rosid mengatakan kampus Unpas menjadi titik evakuasi dan medis bagi massa aksi yang mengalami kelelahan atau pingsan saat demonstrasi di Gedung DPRD Jabar yang berlangsung Jumat (29/8/2025) hingga Senin (1/9/2025) dini hari.
Ia menuturkan, massa aksi yang masuk ke kampus Unpas pada Senin (1/9/2025) malam hingga dini hari tidak hanya yang menjadi korban. Akan tetapi, seluruh peserta aksi masuk ke dalam kampus karena dipukul mundur oleh aparat kepolisian.
"Saya diperintah pimpinan karena kemanusiaan, dibuka aja (gerbang) gak papa tapi yang datang bukan korban aja jadi karena dipukul mundur dari Gasibu arahnya ke Dago, Sulanjana jadi ke sini. Semua itu bukan mahasiswa Unpas aja yang kumpul disini," kata dia.
Rosid mengungkap mahasiswa berkumpul sekitar pukul 23.30 WIB. Rosid mengatakan sebelumnya Jalan Tamansari bawah diblokade oleh kumpulan massa aksi dan sekaligus terdapat pembakaran ban. Ia mengaku tidak melihat adanya mahasiswa yang melempar bom molotov kepada aparat kepolisian. Setelah itu, terdapat tembakan gas air mata ke area dalam kampus Unpas.
"Total ada 48 sisa proyektil gas air mata yang ditemukan dan beberapa selongsong," ungkap dia.
Akibat penembakan gas air mata tersebut, ia mengatakan terdapat 12 orang mahasiswa yang pingsan hingga harus mendapatkan perawatan intensif. Termasuk beberapa kaca gedung mengalami kerusakan. Ia menduga polisi melakukan sweeping karena melihat massa aksi masih berada di Jalan Tamansari termasuk di dalam kampus.
Naskah & Video: M Fauzi Ridwan