Jumat 14 Mar 2025 08:49 WIB
Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahjapurnama alias Ahok menjalani pemeriksaan selama lebih dari enam jam, Kamis (13/3/2025). Penyidik memeriksa Ahok sejak jam 10 pagi, sampai lewat maghrib sekitar pukul 18:30 WIB.
Politikus PDI Perjuangan itu menilai, materi kasus yang saat ini dalam penanganan oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) masih pada kegiatan-kegiatan yang terjadi di subholding, anak-anak perusahaan PT Pertamina. Karena itu, kata Ahok, selama pemeriksaan dirinya, penyidik lebih pada meminta penjelasan terkait dengan situasi dan keadaan di perusahaan-perusahaan subholding.
“Ternyata mereka (penyidik) punya data yang lebih banyak dari pada yang saya tahu. Ibaratnya saya tahu cuma sekaki, dia (penyidik) tahu sudah sampai kepala. Saya kaget-kaget juga dikasih tahu ada fraud, dan penyimpangan-penyimpangan, karena ini kan subholding ya,” ujar Ahok saat ditemui usai diperiksa di Gedung Kartika, di Kejagung, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Kata Ahok, karena pertanyaan-pertanyaan penyidik lebih banyak pada situasi yang terjadi di subholding, menurutnya tak banyak informasi yang ia sampaikan. “Ini kan subholding, saya nggak sampai ke operasional. Kita itu (Pertamina) hanya memonitoring dari RKAP. Selama saya di sana (Pertamina), kita nggak tahu ternyata di bawah (subholding) ada apa, kita nggak tahu,” ujar Ahok.
Meski begitu, Ahok mengaku memberikan sejumlah data-data dan dokumen soft copy kepada penyidik tentang situasi, dan rapat-rapat yang terjadi di Pertamina selama dirinya menjadi komisaris. “Saya sendiri sampaikan bahwa saya hanya sebatas itu,” ujar dia.
Adapun tentang materi kasus yang kini di dalami penyidik, Ahok menegaskan dirinya tak terlalu mengetahui. Bahkan penjelasan dari penyidik saat permintaan keterangan tersebut membuat Ahok mengaku kaget. “Saya juga kaget-kaget, kok gila juga ya. Saya kok nggak tahu. (Tapi) ini wajar kita nggak tahu. Karena kita di atas (Pertamina),” kata Ahok.
Videografer: Bambang Noroyono