REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Copernicus Climate Change Service (C3S) mencatat tanggal 21, 22, dan 23 Juli lalu mencetak rekor sebagai hari terpanas di Bumi.

Awalnya, 21 Juli memecahkan rekor suhu rata-rata global 17,09°C, melampaui rekor sebelumnya 17,08°C pada 6 Juli 2023. Namun, rekor tersebut dipatahkan lagi keesokan harinya, 22 Juli dengan suhu 17,16°C.

C3S menyebut hal itu terjadi akibat daratan di utara Bumi yang sedang didera musim panas, memanas lebih cepat dari lautan di belahan selatan. Bumi sendiri memiliki massa daratan yang lebih luas di belahan utara. Pakar iklim menyebut masa-masa sekarang ini kemungkinan jadi yang terpanas yang pernah Bumi alami dalam 100 ribu tahun terakhir, sejak zaman es.