Jumat 05 Jul 2024 16:41 WIB
Rep: Muhammad Hafil/ Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, Kenapa sampai terdeteksi? Karena berbohong bertentangan dengan sifat dan fisiologi manusia, dan seperti penyakit lainnya, ia memiliki tanda dan gejala uniknya sendiri. Tindakan berbohong menghasilkan konflik batin antara berbagai pusat kendali otak.
Misalnya, saat seseorang mulai berbohong, tubuhnya mengirimkan sinyal kontradiktif untuk menyebabkan otot wajah berkedut, ekspansi dan kontraksi pupil, keringat, kemerahan pipi, peningkatan kedipan mata, tremor tangan, dan peningkatan detak jantung. Ini merupakan dasar dari instrumen pendeteksi kebohongan.
Selain itu, gerakan tertentu yang dibuat secara tidak sadar terlihat pada mereka yang berbohong, seperti penutup mulut yang konstan, menyentuh hidung, menggosok mata, menggaruk sisi leher yang tidak gatal, dan mengusap telinga.
Masih berbohong?