Kamis 04 Jul 2024 19:00 WIB
Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID,Insiden turbulensi hebat mengguncang pesawat Air Europa rute Madrid, Spanyol—Montevideo, Uruguay, Senin (1/7) dini hari. Akibatnya, pesawat jenis Boeing 787-9 Dreamliner berpenumpang 325 orang tersebut mendarat darurat di Natal, Brasil, pukul 2.30 dini hari waktu setempat.
Sekitar 40 penumpang dilaporkan terluka, empat di antaranya masuk perawatan intensif. Salah satu penumpang sebut orang-orang mengalami retak tulang dan cedera pada wajah, lengan, dan kaki. Namun, pihak maskapai sebut mayoritas luka adalah 'memar dan lebam'.
Pihak Air Europa sudah memfasilitasi penerbangan lanjutan bagi sekitar 300 penumpang ke Montevideo, pada Selasa (2/7) keesokan harinya.
Sementara itu, pesawat Boeing yang digunakan sedang diperiksa kembali untuk mendalami kerusakan yang terjadi. Insiden ini menambah deretan turbulensi hebat dunia penerbangan tahun ini, setelah kejadian serupa pada Singapore Airlines SQ321 rute London-Singapura pada Mei lalu — yang menewaskan satu orang dan sejumlah lainnya cedera pada tengkorak, otak, dan tulang belakang.
Seminggu setelahnya, turbulensi kembali menimpa pesawat lainnya, Qatar Airways QR017 rute Doha-Dublin, dengan 12 orang luka-luka. Pakar pun memperingatkan insiden turbulensi yang semakin parah seiring perubahan iklim.
Sejumlah pakar memperkirakan perubahan iklim dapat mengubah arus jet dan meningkatkan pergeseran angin. Meski begitu, pakar lainnya menilai kaitan perubahan iklim masih berupa hipotesis.
Namun, berdasarkan hasil riset tim profesor ilmu atmosfer dari University of Reading, Paul Williams, insiden turbulensi hebat akan meningkat dua sampai tiga kali lipat dalam beberapa tahun ke depan, jika kondisi masih sama seperti sekarang. Pakar juga menyarankan penggunaan sabuk pengaman selama penerbangan, meski lampu sabuk pengaman padam, untuk mengantisipasi insiden ini.