Sabtu 15 Jun 2024 19:28 WIB

Rep: Karta Raharja Ucu/ Red: Agung Sasongko

Mengejar Matahari Terbit di Goa Hira

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Di puncak Jabal Nur atau Gunung Cahaya, terdapat sebuah rongga yang membentuk sebuah ruangan. Tempat itu dikenal sebagai Goa Hira.

Goa Hira adalah tempat bersejarah bagi umat Islam. Alasannya, di tempat itulah titik mula Muhammad bin Abdullah ditasbihkan menjadi nabi dan rasul akhir zaman.

Lewat wahyu yang diterima dari Malaikat Jibril, Muhammad yang saat itu sedang bertafakur ditetapkan menjadi malaikat dan rasul. Beliau mengemban tugas sebagai Rasulullah, penutup para pembawa pesan Tuhan.

Di Goa Hira, wahyu pertama turun. Muhammad diperintahkan untuk mengikuti perkataan Malaikat Jibril, "Iqra. Bacalah."

Saat ini Goa Hira menjadi salah satu tujuan wisata jamaah haji dan umroh. Namun, untuk sampai ke goa tersebut bukan perkara mudah. Setidaknya jamaah harus menaiki sekitar 1.200 anak tangga untuk sampai di tempat di mana Muhammad dilantik menjadi nabi dan rasul. Waktu tempuh perjalanan sekitar 1 jam dengan berjalan santai.

Di atas bukit jamaah yang datang biasanya akan menunaikan sejumlah ibadah. Ada yang bershalawat, ada yang bergantian menunaikan sholat di luar dan dalam goa, atau hanya sekadar mengabadikan moment dengan berfoto dan memvideokan untuk dokumentasi.

Jamaah yang ingin berziarah ke Goa Hira disarankan untuk berangkat sekitar pukul 2-3 dini hari. Sehingga sampai di puncak Jabal Nur menjelang Sholat Subuh. Bonusnya, jamaah akan melihat keindahan matahari terbit di puncak Gunung Cahaya. 

Videografer: Karta Rahaja Ucu