Rabu 13 Nov 2019 09:03 WIB
Rep: Surya Dinata/Muhammad Rizki Triyana/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Berawal dari keinginan memberikan hadiah ulang tahun untuk buah hatinya, Sanjaya Arifin mencoba berkreasi dengan kardus bekas di kantor lamanya saat ia masih bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan pada 2015.
Saat itu, dengan gaji pas pasan ia ingin membahagiakan sang putri, namun kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk membeli hadiah. Maka timbulah ide membuat rumah dari kardus bekas yang ada di gudang tempat ia bekerja. Hasil buatannya kemudian di posting di media sosial dan mendapatkan respon yang cukup banyak, sehingga ia memberanikan diri untuk memulai usaha membuat mainan kardus dengan nama “Bumi Kardus.”
Akibat banyaknya pesanan, ia pun memutuskan untuk berhenti dari tempatnya bekerja dan fokus dengan berbagai macam desain kardus. Sampai satu ketika dirinya diajak bekerja sama dengan komunitas main anak untuk membuat wahana main berbentuk kapal dengan ukuran 5x10 meter dengan menggunakan bahan full material kardus.
Menurut Baba sapaan akrabnya, kardus sangat mudah didapat hingga kemudian menjadi pilihannya dalam menjalankan bisnis. Selain ramah lingkungan dan minim resiko, kardus juga memiliki daya kreatifitas yang tinggi jika dimainkan anak anak sehingga bisa menimbulkan proses kreatif yang positif bagi sensor motorik anak.
Ada cerita menarik saat dirinya diminta membuat congklak raksasa untuk rekor MURI. Ia hampir gagal membuatnya, namun ia tak patah semangat dan mencoba kembali hingga berhasil.
Melalui kreasi kardus, Baba pun mengajak masyarakat untuk mengurangi bahan baku yang tidak ramah lingkungan. Baba pun berpesan kepada generasi muda untuk mulai mencoba sesuatu dan tidak takut salah dalam menjalaninya. Terlebih, demi kebaikan dan mengkampanyekan gerakan ramah lingkungan.
Berikut video lengkapnya.
Videografer | Surya Dinata, Muhammad Rizki Triyana
Video Editor | Fakhtar Khairon Lubis