Rabu 07 Sep 2016 09:00 WIB
Rep: MGROL72/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum terpilih menjadi presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dalam kampanyenya, ia berjanji akan mengakhiri kejahatan narkoba dalam kurun waktu enam bulan dengan membunuh puluhan ribu kriminal.
Kini Filipina tengah melancarkan perang brutal terhadap perdagangan narkoba yang dikukuhkan melalui kebijakan kontroversial Presiden Rodrigo Duterte, dan hampir 2.000 orang tewas dalam waktu beberapa pekan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso (Buwas) mengatakan, apakah hal yang dilakukan Filipina terlalu keras atau tidak, itu tergantung negara tersebut memandang narkoba itu sendiri. Yang tahu persis permasalahannya seperti apa yaitu negara-negara yang bersangkutan.
Buwas menambahkan, hal yang terjadi di Filipina mungkin saja terjadi di Indonesia, karena permasalahan narkoba di Indonesia juga sudah parah.
Videografer:
MGROL72
Video Editor:
Fian Firatmaja