Sabtu 27 Feb 2016 13:36 WIB
Rep: Damanhuri Zuhri/Agung S/ Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah puluhan tahun Akademi Al-Haramain berdiri. Republika.co.id berkesempatan melihat secara langsung bagaimana lembaga pendidikan milik Arab Saudi ini mendidik tak hanya warga Saudi, tapi juga warga negara lain, seperti Indonesia dan negara-negara Islam lainnya.
Berikut petikan wawancara wartawan Republika.co.id, Damanhuri Zuhri dan Agung Sasongko, bersama pemimpin Akademi Al-Haramain, Ustaz Saleh Hadi al-Habibi belum lama ini.
Republika: Bisa dijelaskan, kapan sejarah berdirinya Akademi Al-Haramain?
Saleh: Assalamualaikum, selamat datang di Akademi Al-Haramain di Jakarta. Akademi Al-Haramaian adalah salah satu sekolah Arab Saudi di luar Saudi yang didirikan di Jakarta pada 1416 Hijriyah. Siswa yang belajar di Akademi Al-Haramain, mulai tingkat taman kanak-kanak hingga kelas tiga tingkat sekolah menengah atas putra maupun putri.
Saat ini, 50 persen dari sebanyak 600 siswa yang belajar di Akademi Al-Haramain mulai tingkat taman kanak-kanak hingga kelas 3 tingkat menengah atas berasal dari keluarga non-Arab Saudi. Akademi Al-Haramain juga mendidik para siswa diplomat asing di Indonesia yang ingin memperdalam bahasa Arab dan ilmu-ilmu Islam.
Republika: Bisa dijelaskan apa tujuan didirikannya Akademi Al-Haramain di Jakarta ini?
Saleh: Akademi Al-Haramain di Jakarta bertujuan untuk mengajarkan ilmu-ilmu Islam dan bahasa Arab. Khusus untuk pengajaran bahasa Arab sangat ditekankan di Akademi Al-Haramaian, terutama bagi nonpenutur bahasa Arab.
Akademi Al-Haramain secara berkala sering menyelenggarakan pelatihan bahasa Arab. Karena kami menyaksikan, masyarakat Indonesia memiliki kecintaan yang sangat tinggi untuk mempelajari bahasa Arab. Sebagaimana kita ketahui, mempelajari bahasa Arab sangat penting, bukan saja untuk orang Arab, tetapi untuk Muslim di seluruh dunia, terutama untuk memahami ajaran Islam.
Republika: Bisa dijelaskan berapa banyak siswa Indonesia yang belajar saat ini di Akademi Al-Haramain?
Saleh: Saat ini, tak kurang dari 25 persen dari sebanyak 600 siswa yang belajar di Akademi Al-Haramian adalah siswa asal Indonesia. Ada juga siswa yang keturunan ayah atau ibu dari Indonesia.
Yang menarik, ada siswa asal Indonesia yang ayah atau ibunya asli Indonesia, ketika masuk ke Akademi Al-Haramain, tidak mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab. Berkat pendidikan yang diajarkan di Akademi Al-Haramain, akhirnya para siswa asal Indonesia tersebut mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab.
Bahkan, ada siswa Indonesia yang sudah belajar di Akademi Al-Haramain selama 12 tahun, sejak tingkat sekolah dasar hingga tingkat menengah atas.
Republika: Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi bagi seorang siswa yang ingin belajar di Akademi Al-Haramain?
Saleh: Tidak ada persyaratan khusus untuk belajar dan menjadi siswa di Akademi Al-Haramain. Yang penting, masih tersedia kursi di kelas. Terutama untuk siswa yang belajar mulai tingkat sekolah dasar.
Kami cukup berbangga karena Akademi Al-Haramain ini satu-satunya lembaga Arab Saudi di Jakarta ataupun di Indonesia yang kita ketahui sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Akademi Al-Haramaian mendorong masyarakat mempelajari bahasa Arab.
Kita juga berbangga karena banyak pengajar dari Arab Saudi yang mengajar bahasa Arab di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia. Seperti di lembaga pendidikan Al Irsyad di Salatiga, Jawa Tengah. Juga di Medan, Makassar, dan beberapa tempat lainnya di Indonesia.
Republika: Bisa dijelaskan apa saja kegiatan siswa Akademi Al-Haramain?
Saleh: Berdasarkan arahan dari Kementerian Pendidikan Saudi, Akademi Al-Haramain sangat menekankan para siswa untuk melakukan kegiatan kebersamaan. Salah satu kegiatan yang pernah kami lakukan adalah pertandingan sepak bola yang melibatkan tak kurang dari 20 sekolah Indonesia. Yang jadi juara pada kompetisi sepak bola tersebut adalah sekolah Indonesia yang berhasil meraih hadiah sebesar Rp 5 juta.
Selain itu, Akademi Al-Haramain sering melakukan kunjungan ke berbagai sekolah Indonesia, salah satunya Sekolah Darul Aitam di Jakarta. Akademi Al-Haramain juga pernah menyelenggarakan pelatihan bagi para guru bahasa Arab selama seminggu yang diadakan di sekolah Indonesia.
Bisa kami jelaskan, di Akademi Al-Haramain para siswa yang belajar tak kurang berasal dari 16 negara. Ada siswa yang berasal dari keluarga Arab Saudi, dari Indonesia, dari Australia, bahkan dari Prancis. Ada juga yang berasal dari Yordania, Mesir, Emirat Arab, dan Somalia. Termasuk juga para pengajarnya. Ada yang berasal dari Indonesia dan sejumlah negara lainnya.