Jumat 13 Nov 2015 16:24 WIB
Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kepada kelompok Yahudi di markas besar PBB Rabu (11/11) bahwa sikap fanatik tidak saja merupakan ancaman terhadap Israel atau orang-orang Yahudi, tapi bahaya bagi semua agama dan semua yang meyakini kebebasan.
"Itulah sebabnya mengapa kebenaran harus menyatukan kita dalam perjuangan melawan ekstremisme dengan kekerasan dan melawan teroris fanatik Daesh (ISIS), Boko Haram, al-Shabab, dan begitu banyak lainnya," ujar Kerry.
Dilansir VOA Indonesia, Presiden Barack Obama mengadakan pertemuan pertama dalam setahun dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Senin.
Kehadiran Kerry dalam sebuah acara yang dihadiri, terutama oleh para anggota komunitas Yahudi terlihat sebagai indikasi langkah lain dalam mencairkan hubungan kedua negara setelah perjanjian nuklir Iran yang sangat ditentang Israel.
"Tidak ada persekutuan Israel yang lebih kuat dibandingkan dengan Amerika Serikat," ujar Kerry kepada hadirin yang menyambut dengan tepukan meriah.
"Waktu mungkin berubah, tapi satu hal yang kita ketahui, dukungan Amerika terhadap mimpi Israel dan keamanan Israel--hal itu tidak akan berubah," ujarnya.