Senin 07 Sep 2015 13:49 WIB
Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, SWEIDA -- Kekerasan menentang pemerintah Suriah meluas hari Sabtu di kubu pertahanan warga minoritas Druze, sehari setelah tewasnya Sheikh Wahid Balous, ulama terkemuka antipemerintah, dalam serangan bom.
Serangan udara Suriah itu juga menewaskan sedikitnya 25 orang lainnya, kata aktivis dan media pro pemerintah. Balous juga adalah pemimpin milisi Druze. Para pendukung Balous menuding pemerintah bertanggungjawab atas serangan bom mobil ganda yang menewaskan ulama itu.
Balous terkenal sebagai pengecam Presiden Bashar al-Assad. Ia menyerukan para pemuda di provinsi Sweida, kubu pertahanan Druze, agar menolak berdinas militer.
Balous juga pengecam ISIS, yang telah merebut sepertiga wilayah Suriah dan memicu perang saudara yang menewaskan lebih dari 250 ribu orang serta melukai satu juta lebih lainnya.
Bentrokan antara militan ISIS dan pemberontak untuk merebut kubu pertahanan oposisi di Suriah Utara berlanjut hari Sabtu, setelah sedikitnya 47 pejuang dari kedua pihak tewas dalam pertempuran sehari sebelumnya.