Rabu 14 Aug 2013 09:02 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, ROUBAIX -- Roubaix, sebuah kota kecil di Timur Laut, Perancis. Kota ini berdekatan dengan perbatasan Belgia. Kota berpopulasi 98.984 jiwa ini memang kalah pamor dan gemerlap Paris, Nice, Bordeux, atau Lyon. Namun, ada satu keistimewaan kota ini dibanding kota lainnya di Perancis.
Populasi Muslim di kota ini memang bukan mayoritas, namun cukup proporsional. "Saya merasa nyaman di sini," kata Farid Gacem, pimpinan masjid Abu Bakar, yang sehari-harinya mengenakan pakaian tradisional Muslim, seperti dilansir The Washington Post. Situasi Roubaix jelas kontras dengan kota lainnya yang masih kaku dalam melihat keberagaman kendati mereka hidup dalam negara sekuler.
Sikap gagap Perancis terhadap Islam dan Muslim harus diakui merupakan dampak dari rasa enggan pejabatnya berbicara tentang agama. Faktor sekularisme dikambing-hitamkan atas masalah ini. Kalau menilik Roubaix, rasanya tidak ada yang sulit. Wali kota Roubaix tidak ragu menawarkan bantuan kepada umat Islam, termasuk bantuan mendirikan masjid.
Jangan heran, ada enam masjid di sini, tahun depan akan kembali bertambah. Ulama pun diberdayakan guna kesembuhan pasien di rumah sakit. Soal pemakaman, Roubaix menyiapkan tiga lahan pemakaman bagi umat Islam. Subhanallah. "Kalau dilihat dari perkembangannya, seluruh Prancis akan seperti Roubaix," kata Bertrand Moreu, juru bicara Wali kota. Selengkapnya, berikut videonya.