Rabu 08 Jun 2011 11:51 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rekonsiliasi Hamas dan Fatah belum cukup untuk menjadikan Palestina Merdeka. Demikian pernyataan pengamat Timur Tengah, Francois Burgat, kepada republika.co.id, Selasa (7/6).
Dikatakan Burgat, ada tahapan lain yang mesti dilalui oleh Palestina, yakni, Israel dan AS. Kedua negara itu, menurut Burgat, merupakan hambatan terbesar dan terberat untuk kemerdekaan Palestina. Kalaupun berhasil, lanjut Burgat, peran AS begitu besar dalam proses tersebut.
Selama ini, menurut Burgat, banyak tahapan yang seharusnya berjalan optimal namun lambat dilakukan Palestina. Salah satunya, perpecahan yang cukup lama antara Hamas dan Fatah. Itu sebabnya, selama 30 tahun hanya sedikit kemajuan yang diraih Palestina. Karena itu, Burgat khawatir kemerdekaan Palestina masih panjang.