Rabu 23 Feb 2011 12:49 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Organisasi Massa (Ormas) Islam mulai tergerak menjalankan aksi unjuk rasa yang menuntut pembubaran Ahmadiyah. Aksi unjuk rasa ditenggarai sebagai bentuk ketidakpuasaan terhadap ketegasan pemerintah yang belum juga menemukan solusi konkrit guna menyelesaikan masalah Ahmadiyah. Hal itu tercermin dalam aksi yang dilakukan puluhan elemen masyarakat dan ormas Islam di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam aksi itu, ribuan orang turun ke jalan dengan beragam atribut dan spanduk yang berisikan tuntutan pembubaran Ahmadiyah. Dalam orasinya, massa merasa tersinggung dengan keberadaan Ahmadiyah yang dianggap mengacak-ngacak ajaran Islam.
Guna mengamankan aksi tersebut sekitar 2.300 aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya diterjunkan di sejumlah titik-titik rawan. Mulai dari kawasan HI hingga depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Sutarman mengatakan pihaknya mengharapkan agar masyarakat menjalankan aksi unjuk rasa dengan tertib dan santun. Dia juga mengatakan agar masyarakat memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah Ahmadiyah sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Sebagai bentuk persiapan aksi lanjutan yang akan berlangsung, Sutarman menyatakan siap mengamankan aksi guna menghindari adanya provokasi pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga memicu terjadinya bentrok.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa merupakan satu dari sekian banyak hal yang ditenggarai ketidakpuasan terhadap langkah yang ditempuh pemerintah dalam menyelesaikan masalah Ahmadiyah. Kondisi itu tentu sangat riskan ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga memunculkan konflik terusan yang bisa meluas. Sebab itu, seperti yang diutarakan elemen masyarakat bahwa ketegasan pemerintah mutlak diperlukan guna mengakhiri kekeliruan yang selama ini terjadi menyoal masalah Ahmadiyah.