Rabu 30 Jun 2010 00:17 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Buku Islam dikaji ulang oleh Pemerintah Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Kementerian Dalam Negeri Inggris berencana mengkaji ulang peredaraan buku-buku islam di negara tersebut. Rencana ini bermula ketika pemerintah Inggris keberatan dengan isi cemarah yang diberikan Zakir Naik, seorang ulama asal India saat berbicara dalam sebuah forum di Zakir Naik, Birmingham, Inggris.

Seperti diberitakan laman Express.co.uk, dalam ceramahnya, Zaik menyebut salah satu alasan munculnya radikalisme Islam adalah karena ulah Yahudi. Menurutnya, Yahudi merupakan pihak yang menjadi inspirasi beberapa pelaku teror di dunia. Sayangnya, akibat dari ceramahnya itu, Zaik bakal dideportasi oleh pemerintah Inggris. Tak hanya itu, buku-buku yang ditulisnya juga bakal ditarik.

Menanggapi persoalan itu, penggaggas acara, The Charity Commission menyatakan prihatin dengan ditariknya buku-buku yang dijual oleh Pusat Dakwah Islam Internasional. Meski begitu, pihak PDII menyatakan tidak keberatan dengan ditariknya buku-buku terbitan mereka.

Juru bicara PDII, Mohammed Zameer menyatakan semua buku yang diterbitkan telah memlalui proses editing yang teliti. Karena itu, mereka menilai seharusnya tidak alasan kuat bagi pemerintah Inggris untuk menarik buku-buku tersebut.

Sebagai informasi, ulama bernama lengkap Zakir Abdul Karim Naik  ini adalah seorang pembicara umum Muslim asal India. Ia seorang penulis buku tentang Islam dan perbandingan agama. Secara profesi, ia sebenaranya adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, namun, sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama. Ia mengungkap tujuannya menjadi seorang ulama adalah membangkitkan kembali dasar-dasar penting Islam dalam konteks moderintas yang kebanyakan tidak disadari atau sedikit dipahami oleh umat islam.

 

Video Thumbnail: wordpress.com

Courtesy by YouTube