Jumat 25 Jun 2010 00:26 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pahit getir perjuangan bangsa Paletina
terhadap tekanan dan kukungan Israel kembali menyedot perhatian
dunia maya. Kali ini, video yang beredar di Youtube bukanlah
menggambarkan aksi kekerasan tetapi perjuangan melalui sebuah lagu
yang berjudul "Birds of Paradise". Lagu yang dibawakan sebuah grup
paduan suara anak-anak Arab
ini menampilkan lirik-lirik yang dinilai masyarakat barat
menyeramkan lantaran bernada provokatif. Dalam salah satu liriknya
disebutkan "When we die as martyrs, we will go to heaven" (ketika
kami meninggal sebagai martir, kami akan menuju surga).
Seperti dilansir situs Haaretz, pusat data paling komprehensif
tentang grup teroris Islam, Proyek Investigasi Terorisme (IPT), lagu
itu menjadi hit di Timur Tengah dan situs-situs online penjuru
dunia. Tak hanya itu, penampilan anak-anak itu dengan cepat mengubah
mereka menjadi grup anak-anak paling populer di dunia Arab.
Fawzia Nasir al-Naeem, wartawan harian Al Jazirah menuliskan "Birds
of Paradise" kini menjadi salah satu lagu paduan suara anak-anak di
dunia Arab yang paling luas didistribusikan. Sepertinya lagu itu pun
telah melintasi samudra menuju Kanada dan Inggris. Ia menambahkan,
grup paduan suara itu mewakili gerakan baru menentang indoktrinasi
Jihad terhadap kaum muda. Gerakan itu juga dimaksudkan untuk
menentang progam jihad terdahulu.
Dalam klip video tersebut menampilkan seorang gadis cilik bermata
coklat bernyanyi di depan sekelompok anak-anak dalam usia awal
sekolah dengan salah satu liriknya berbunyi "tanpa Palestina, apalah
arti masa kanak-kanak".
Seiring video itu tayang dan tersebar luas, ragam pro dan kontra
banyak beredar. YouTube menerima puluhan video remake dan olok-olok,
beberapa diantaranya menggambarkan anak-anak Arab menirukan lirik
lagu, sementara video lain menampilkan para pelaku Jihad beraksi
dengan lagu tersebut sebagai musik latar.
StockFootage by YouTube