Kamis 24 Jun 2010 02:42 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Awal pekan ini, al-Qaeda kembali mengeluarkan seruan yang intinya meminta Presiden AS, Barrack Obama mengghentikan campur tangan di bidang agama, masyarakat, ekonomi dan pemerintahan di dunia Islam. Seruan itu disampaikan juru bicara al-Qaeda, Adam Yahiye Gadahn melalui video berdurasi 24 menit yang tayang dalam laman islamist.
Sang juru bicara juga meminta Obama untuk tidak mengurusi kurikulum pendidikan dan menghentikan siaran, terutama siaran yang didesain untuk mengalihkan keyakinan atau merusak iman, pikiran, moral dan nilai orang-orang Muslim. Ia juga mengatakan Al-Qaeda mau membuka kemungkinan damai dengan Washington dengan syarat, AS harus menarik tentaranya dari Afghanistan dan Irak, mengakhiri dukungannya terhadap Israel dan membebaskan tahanan Muslim.
Dalam video tersebut Gadahn yang menggunakan sorban putih mengatakan kekalahan partai Demokrat pada Januari lalu dalam perebutan satu kursi Senat--atau majelis kamar tinggi--di negara bagian Massachusetts, AS, menggarisbawahi penurunan popularitas Obama. Ia menilai, Obama tidak lagi sepopuler setahun sebelumnya.
Terkait penghentian dukungan terhadap Israel, Gadahn menyeru pemerintahan Obama balik memboikot Israel dan menghentikan dukungan terhadap rezim yang menindas Palestina. Ia juga menekankan sekali lagi pembebasan tahanan Muslim yang disekap AS.
Gadahn adalah lelaki asli keturunan AS. Ia beralih memeluk Islam dan melabeli dirinya jurubicara Al Qaeda untuk Amerika.Gadahn, yang juga dikenal sebagai Azzam al-Amriki, sudah kerap muncul di sejumlah video Al Qaeda. Ia pun masuk dalam daftar orang yang paing diinginkan FBI sejak 2004.
Stock Fotage by YouTube