Selasa 11 May 2010 02:24 WIB

Red: Sadly Rachman

Santri tidak lagi Tertinggal oleh Teknologi Informasi

Pelatihan Internet Pesantren "Wahana Syiar Digital" kembali digelar di Pondok Pesantren Al-Ittihaad Desa Pasir Luhur Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Perhelatan selama dua hari (27 - 28 April 2010) yang akrab dengan sebutan "Santri Indigo" itu merupakan program Corporate  Social Responsibility (CSR) PT Telkom Indonesia Tbk bekerja sama dengan Harian Umum Republika.

Sekitar 100 orang santri dari 14 pondok pesantren di Kabupaten Banyumas, hadir sebagai peserta. Dalam acara pembukaan hadir jajaran Muspida Kabupaten Banyumas, direksi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), dan pimpinan redaksi HU Republika.

Vice President Public and Marketing Communication PT Telkom Indonesia, Eddy Kurnia, menegaskan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan untuk meningkatkan wawasan  para santri di Tanah Air.  Pilihan pelatihan internet dilandasi oleh pentingnya peran kalangan pesantren terhadap pembentukan moral bangsa, dan agar para santri bisa memaksimalkan kegiatan syiar Islam melalui dunia maya.

Hal serupa juga disampaikan Pemimpin Redaksi Republika , Ikhwanul Kiram. Pondok pesantren dengan tradisi keagamaannya yang masih dipegang teguh, diharapkan bisa menjadi inti gerakan moral dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara itu Direktur IT and Supply PT Telkom, Indra Utoyo menilai, para santri saat ini tidak lagi tertinggal dalam hal pemahaman mengenai ilmu pengetahuan khususnya teknologi informasi, ini terbukti dari kwalitas tanya jawab dengan para peserta pelatihan.

Salah satu narasumber yang juga dihadirkan dalam pelatihan, adalah Eko Ramaditya Adikara. Dia adalah seorang tunanetra yang berhasil menjadi Game Music Composer dari produser game online papan atas dunia.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Ittihad, KH Mughni Labib MSi,  memberi motivasi kepada para peserta agar para santri selalu meningkatkan dan memperbarui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sekarang ini.

Dalam pelatihan tersebut, para santri dilatih cara membuat weblog dan cara mengisinya oleh tim dari Republika online agar para santri dapat berdakwah didunia maya.