Selasa 12 Mar 2024 23:43 WIB
Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID,Warga Palestina di Rafah, Gaza kesulitan mendapatkan makanan segar, tidak terkecuali saat memasuki bulan Ramadan. Kebanyakan makanan yang dijual di pasar Rafah adalah makanan dalam kaleng atau kemasan. “Pada hari pertama (Ramadan), biasanya kami buat sup Molokhiya dan ayam, dan kami menjamu orang-orang terdekat,” kata Makboula Ruzeik, yang berasal dari Khan Younis.
“Tapi sekarang, kami tidak bisa dapat makanan yang kami inginkan karena harganya mahal. Kami makan makanan dalam kaleng.” Setengah dari populasi Gaza kini tinggal di kota Rafah – tempat pengungsian bagi banyak warga yang melarikan diri dari perperangan di kawasan lain di Jalur Gaza. Mereka hidup di tenda-tenda yang penuh dan kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.