Kamis 11 Jun 2015 17:22 WIB
Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, Kalangan pakar Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Korea Selatan hari Rabu (10/6) mengimbau pemerintah agar membuka lebih dari 2.700 sekolah yang ditutup di tengah kecemasan akan virus MERS yang mematikan.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan wabah Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) itu mungkin sudah melewati masa kritisnya, namun periode beberapa hari mendatang sangat penting dalam menentukan apakah virus itu sudah terkekang.
Wabah MERS telah menewaskan sembilan orang dan menjangkiti lebih dari 100 lainnya di Korea Selatan, namun semuanya terjadi di dalam rumah sakit.
Para pakar mengatakan MERS bisa menular lewat cairan tubuh dari pernafasan seperti batuk. Sejauh ini, penularan tampaknya terjadi akibat kontak fisik yang dekat antara pasien dan orang-orang yang merawatnya. Begitupun, lebih dari 2.700 sekolah masih ditutup dan sekitar 3.440 orang masih diisolasi karena sempat berkontak fisik dengan penderita.
Pernyataan dari misi gabungan WHO-Korea Selatan menyarankan sekolah-sekolah itu dibuka kembali karena tidak terkait dengan penularan MERS di negara itu. Sejumlah dokter disana juga mengatakan penutupan ribuan sekolah itu tidak masuk akal karena belum ada bukti penyebaran virus itu terjadi diluar rumah sakit.
Belum jelas apakah rekomendasi itu akan ditanggapi.
Video Editor: Casilda Amilah
Narator: Fian Firatmaja