Jumat 31 Jan 2014 00:00 WIB

Rep: Fian Firatmaja/ Red: Agung Sasongko

Hijab dan Penyiar TV di Mata Noor Tagouri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Noor Tagouri, perempuan muda  yang datang dari komunitas Muslim di Amerika, merintis perjuangan untuk menjadi penyiar berhijab (berjilbab) pertama di televisi nasional Amerika, sebuah praktik yang belum lazim di industri pertelevisian Amerika saat ini.

Noor bersama komunitasnya menggalang kampanye yang dipublikasikan melalui media sosial dengan nama LetNoorShine. Melalui kampanye #LetNoorShine di media sosial, Noor Tagouri, seorang aktivis toleransi beragama yang juga seorang jurnalis Muslim di Amerika menggalang dukungan untuk mewujudkan mimpinya menjadi penyiar berhijab pertama di televisi Amerika.

Noor

Tagouri menjelaskan, “Kampanye 'LetNoorShine' ini sudah dimulai sejak Desember 2012, dan ia memulainya sebagai cara untuk berbagi perjalanan hidupnya dan mendorong orang lain untuk mengikuti apa yang menjadi keinginan mereka. "Saya sendiri punya mimpi menjadi penyiar berita sejak saya berusia delapan tahun," ucapnya.

Soal Jilbab, Noor mengatakan hijab merupakan hal utama dalam hidupnya. Selain masalah identitas, hijab merupaka wujud implementasi iman Islam. Ia mengakui, banyak orang yang merasa aneh melihat apa yang dikenakannya.

Tidak mudah bagi Noor untuk memperkenalkan identitasnya itu. Namun, itu membuatnya belajar.  Terkait kehidupan toleransi beragama, Noora mengaku itu tergantung dari tempatnya. Di Washington, kebebasan beragama dijaga dengan baik. Umat Islam AS berusaha keras untuk menjaga itu.

 

Videografer : Fian Firatmaja
Footage      : Youtube