Kamis 05 Sep 2013 08:59 WIB
Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA--Ketahanan pangan menjadi kunci kesejahteraan masyarakat daerah tertinggal. Ini yang tengah dirintis Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Pertamina, dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya wilayah Kabupaten Belu, yang dahulunya merupakan wilayah konflik mulai merasakan bantuan itu. Lahan-lahan yang dahulu terbengkalai coba disulap menjadi lahan produktif yang siap memakmurkan masyarakat. Satu jenis tanaman holkultikultura yang dahulu sempat jaya, yakni Sorgum kini ditingkatkan nilai komersialnya sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat lebih baik dari sisi pendapatan petani dan gizi masyarakat.
Saat ini ada 25 desa yang telah mendapatkan bantuan. Adapun bantuan yang diberikan berupa pelatihan teknik bercocok tanam dan berternak. Bantuan bibit tanaman dan ternak, seperti ribuan ekor ayam dan lele. Lalu bantuan fisik berupa pembangunan kompleks terpadu pertanian dan perternakan. Kompleks ini yang nantinya akan menjadi percontohan konsep terintegrasi antara pertanian dan peternakan di seluruh daerah perbatasan dan tertinggal.
Ini yang kemudian menjadi perhatian utama dalam kunjungan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero), Karen Agustiawan ke desa Naresia, Kecamatan, Tosifeto Barat, baru-baru ini.
Terkait hal ini, Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengungkap salah satu kekhawatiran pertani dalam mengembangkan produk hasil olahan sorgum adalah soal calon pembeli. Ini merupakan masalah lanjutan ketika produksi dimulai. Namun, ia meminta petani tidak perlu gelisah karena yang seharusnya dilakukan adalah bagaimana memanfaatkan lahan yang ada guna menanam sorgum. Pasalnya, ada calon pembeli yang menaruh minat dan siap membeli.
Bupati Belu, Joachim Lopez berharap edukasi dan pembinaan terhadap masyarakat akan mengubah mindset. Ini yang akan memudahkan meningkatkan nilai tambah pada hasil pertanian dan peternakan.
Pertamina sendiri berharap rintisan ini bisa diikuti BUMN lain sehingga masyarakat bisa merasakan perubahannya. (Adv)