Ahad 24 Mar 2013 11:15 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI--Memiliki sinar matahari yang melimpah, mendorong Uni Emirat Arab untuk membangun instalasi pembangkit listrik tenaga surya. Pembangunan pembangkit itu merupakan bagian dari usaha negeri Petro Dollar mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak guna menghasilkan listrik.
Istimewanya, pembangkit listrik yang diberinama "Shams 1" ini diklaim menjadi yang terbesar di dunia. Ini karena, pembangkit tersebut mampu menghasilkan daya listrik sebesar 100 megawatt. Besaran daya itu mampu mengaliri listrik ke 20.000 rumah di Uni Emirat Arab.
CEO Abengoa Solra, Santiago Seage mengatakan pembangkit ini menggunakan teknologi terbaru dalam pemanfaatan tenaga surya, yakni sistem cermin atau lensa. Ini sekaligus, membuat pembangkit Shams mampu menghasilkan energi yang ramah lingkungan.
Shams sendiri berlokasi di dekat Abu Dhabi, dengan luar area mencapai 2.5 kilometer persegi. Di area yang demikian luas itu terdapat 250 ribu kaca yang terpasang pada barisan parabolik. Untuk membangun Shams 1, pemerintah Uni Emirat Arab menggelontorkan dana sebesar 595 juta dolar AS.