Rabu 24 Oct 2012 15:21 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, Sudah menjadi tradisi jelang Idul Adha pemandangan kiri atau kanan jalan tampak berjajar sapi dan kambing yang merumput. Biasanya, sapi dan kambing itu berada dalam kandang darurat dengan kondisi ala kadarnya.
Di luar pakem yang ada, terdapat satu pedagang hewan kurban dengan strategi penjualan yang berbeda. Pedagang itu bernama Doni. Dari lokasi misalnya, Ia manfaatkan showroom mobil miliknya yang berlokasi di Kelapa Dua, Akses UI, Depok guna disulap menjadi lapak penjualan hewan kurban.
Lebih dari itu, ia menginginkan pengalaman yang berbeda dari konsumen ketika berencana membeli hewan kurban. Sebagai contoh saja, layanan asuransi. Boleh dikatakan, tidak ada pedagang hewan kurban yang memberikan jaminan asuransi kepada konsumen pada setiap hewan kurban yang dibeli.
Doni memanfaatkan kecanggihan teknologi guna mempermudah konsumen mencari hewan kurban yang diinginkan. Jadi, setiap sapi diberikan kode angka. Kode tersebut nantinya dimasukan ke dalam komputer tablet. Tak sampai hitungan menit, lalu keluar data berupa harga, jenis dan ketersediaan sapi.
Bagi Doni, itu mempermudah dirinya mengawasi penjualan sapi di tujuh outlet miliknya yang tersebar di Jakarta, Depok dan Bogor. Ketika stoknya kurang, maka ia dengan mudah mencari stok di outlet yang lain. Maklum, Doni memiliki 4 ribu sapi yang tidak mungkin diawasi secara manual, tentu kalau serba manual akan merepotkan.