Rabu 23 Mar 2011 16:02 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Ini dia Sejarah ujung Barat Pulau Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setelah mengupas habis catatan sejarah Batavia khususnya tentang China Town dan Jejak Arab Batavia, Alwi Shahab, pemerhati sejarah Jakarta kembali mengajak warga Jakarta terutama pecinta sejarah nasional untuk mengunjungi provinsi Banten. Mengapa Banten?karena provinsi yang berada di ujung barat Pulau Jawa boleh dibilang kaya akan catatan sejarah dan peninggalan.

Abah Alwi, demikian sapaan akrabnya mengatakan, Banten begitu identik dengan pemandangan pantai yang sangat indah berikut mercusuar berusia ratusan tahun. Di tempat itu Gubernur Jenderal Batavia, Herman Williem Daendels membuat proyek ambisius menyatukan pulau Jawa dengan jalan raya yang menghubungkan antara Anyer yang berada di ujung barat, Pulau Jawa dengan Panarukan yang berada di ujung timur, pulau Jawa.  Dari jalan titik nol, menurut Abah, sejarah Banten berlanjut pada peninggalan Belanda di Gubernuran, Serang, Banten. Di kawasan inilah pemerintah kolonial Belanda mengontrol Banten yang kala itu sudah berhasil ditaklukan dengan politik pecah belah. Terakhir, para peserta Melancong Bareng Alwi juga diajak melihat sisa kejayaan Kesultanan Banten di Banten Lama.

Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosyiah menerima kedatangan rombongan peserta Melancong Bareng Abah Alwi di Kantor Gubernur Banten, Serang, Banten. Hadir turut menerima pimpinan daerah Provinsi Banten dan Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Banten. Sambutan diawali dengan tari-tarian khas Banten dan santap siang.

Gubernur Banten, Ratu Atut Chosyiah mengatakan pihaknya berbangga hati menyambut kedatangan rombongan Melancong Bareng Abah Alwi yang berusaha mengetahui informasi tentang sejarah Banten. Ratu Atut turut mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari usaha memperkenalkan pariwisata Banten.

Gubernur juga sempat menyinggung soal kondisi infrastruktur jalan terutama jalan tol yang tidak cukup baik guna menunjang Banten untuk mengembangkan potensi wisatanya. Meski begitu, Ratu Atut menyatakan pihaknya telah melakukan perbaikan yang dijadwalkan selesai 2014.  Ratu Atut mengatakan persoalan infrastruktur memang menjadi masalah mendasar yang melibatkan banyak pihak.  Untuk porsi jalan nasional, Ratu Atut mengaku pihaknya terus melobi DPR dan pemerintah pusat agar memperbaiki infrastruktur lantaran Banten berpoisisi sangat strategis.

Sementara itu, antusiasme  peserta yang mengikuti acara Melancong Bareng Abah Alwi edisi Menelusuri Jalan Daendels begitu besar. Mereka sudah berkumpul di halaman kantor, Harian Republika sejak pukul 06.00 WIB. Sebagian dari peserta merupakan keluarga. Sisanya sangat beragam mulai dari anak-anak hingga paruh baya. Semuanya sepakat, Melancong Abah Alwi merupakan kegiatan yang menarik untuk diikuti. Selain memperkaya khasanah pengetahuan tentang sejarah peserta juga bisa menikmati liburan dengan cara berbeda. Yaitu tadi, belajar untuk menghargai sejarah bangsa.

 

Videography & Teks by Agung Sasongko

Photo by Google