Kamis 13 May 2010 00:08 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Entrepreneur Islam tidak Menutup Kerjasama dengan non-Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, sebagai umat mayoritas di Indonesia, tidak bisa diragukan lagi bahwa umat Islam menempati posisi yang sangat penting bagi Indonesia. Bahkan sudah tidak terhitung berapa banyak ahli yang berpandangan bahwa masa depan Indonesia sangat bergantung pada sejauh mana kualitas umat Islam.

Menteri agama mengatakan, umat Islam Indonesia memiliki potensi besar untuk melahirkan para ultrapreneur. Menteri melihat hal tersebut bakal terwujud apabila persekutuan strategis tercetus di kalangan para entrepreneur dengan komitmen penegakan ekonomi syari`ah yang dilandasi oleh pertumbuhan, kontinuitas, dan keberkahan. Dengan begitu akan mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif secara nasional.

Menteri menilai tanpa menutup adanya kemungkinan kerja sama dengan kalangan non-muslim, para ultrapreneur tersebut akan berperan luas dalam pemulihan ekonomi Indonesia, bahkan membawa kegairahan yang kondusif di wilayah regional maupun internasional.

Menteri menambahkan, potensi kualitatif dalam mendorong terlahirnya para ultrapreneur tersebut diindikasikan oleh kegairahan kalangan santri maupun intelektual muda muslim untuk ikut berperan aktif mengembangkan sistem perekonomian syari`ah. Kegairahan itu disertai pula oleh ketertarikan mereka untuk mulai mempelajari konsep muamalah yang dipraktekkan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabatnya secara lebih intensif.

Menteri berpendapat kemauan keras untuk mempelajari konsep muamalah selayaknya diikuti pula penerapan yang tepat dalam setiap aktivitas kewirausahaan. Dengan begitu, kesempurnaan konsep yang memegang prinsip adil, transparan, dan saling menguntungkan ini, secara optimal dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

 

Photo by www.eramuslim.com